Tuesday, November 1, 2011

Fungsi Ajudan di era awal IBM PC (mengenang alm. Titin Hurustiati)

Sudah hampir setahun lamanya rekan kerja sekaligus sahabat saya Titin Hurustiati dipanggill oleh Sang Khalik, meninggalkan suami tercinta dan sepasang putra putri, Wega dan Dita.


Banyak suka duka yang dapat diceritakan semasa bekerja dalam satu team bersama almarhumah di pertengahan tahun 1990 an. Namun kali ini saya hanya ingin menceritakan pengalaman Titin ketika memberikan pelatihan mengoperasikan komputer (baca: IBM PC) kepada staf dan perwira polisi di Polda Metro Jaya.

 
IBM PC generasi awal (IBM PC 5150)


Dalam rangka komputerisasi pembuatan SIM di Polda Metro Jaya, Titin dilibatkan dalam proyek tersebut sebagai instruktur pemakaian Personal Computer yang relatif masih baru dan langka.
Pilihan ini cukup pas, karena Titin memiliki kesabaran dan naluri keibuan dalam membimbing para staf sipil dan periwra menengah di lingkungan Polda Metro Jaya. Soalnya konsep Personal Computing masih baru, sehingga sebagai instruktur Titin harus menjelaskan apa itu CPU, fungsi komponen yang ada dan sebagainya.
Karena namanya pelatihan, setiap peserta diberikan satu buah PC untuk berlatih, untuk memahami cara bekerjanya.
Tentu saja hal yang paling penting diajarkan adalah cara menghidupkan PC, melakukan shutdown dan mem-boot PC bilamana diperlukan. Para peserta sangat serius dan antusias mendengarkan penjelasan Titin dan mengikuti apa yang diperintahkan dengan menggunakan PC yang ada di meja masing-masing.

Nah, ketika Titin mengajarkan cara melakukan BOOT PC dengan menekan tiga tombol di keyboard (ALT - CTRL - DEL) sekaligus, mulai tampak ada kesulitan. Tidak semuanya langsung paham karena selama ini mereka terbiasa menggunakan mesin ketik yang tuts-nya tidak pernah ditekan berbarengan.
Seorang Kapten yang sejak awal mengikuti pelatihan ini dengan serius, mengulang perintah Titin dengan menekan tuts CTRL dengan jari telunjuk kiri, kemudian disusul dengan memencet tuts ALT dengan telunjuk kanan lalu ... berteriak,
"KOPRAAAL !!"
"SIAP"
"Coba tekan tombol DEL! Soalnya jari saya cuma dua."
Si Kopral pun mencari-cari posisi tombol DEL di keyboard, dan setelah ketemu langsung ditekan.
PC pun berhasil di boot. Dan Sang Kapten tersenyum puas melihat hasilnya.

Saya tidak bisa lupa bagaimana ekspresi Titin ketika menceritakan peristiwa ini sekembalinya ke kantor. Kita semua pada tertawa geli mendengar kisah ini.
Kini Titin telah beristirahat dengan tenang di haribaan-Nya kisah ini hanya menjadi kenangan indah bagi kami para sahabatnya. Saya juga tidak tahu apakah sang Kapten tersebut telah bisa mem-boot PC dengan jari2nya sendiri dan apakah beliau telah punya bintang atau malah telah menjadi purnawirawan.

Ciputat, 3 Maret 2011

No comments:

Post a Comment